"Hacking Outlaws and Angels"
Film ini menceritakan tentang konflik dalam dunia cyber antara pelanggar hukum dan pelaksananya. Dalam film ini diceritakan bagaimana hacker beraksi dan bagaimana cara pelaksana hukum mencegah, mengawasi, dan menangani aksi hacking yang dilakukan oleh hacker.
Kita bisa melihat bagaimana kegiatan para hacker dan musuhnya beraksi di dalam film ini yang mengambil lokasi di USA. Di negara tersebut terdapat badan yang disebut "Global Threat Operation Center" yang dikepalai oleh Dennis Treece, yang melakukan pengawasan 24 jam terhadap aktivitas jaringan yang dilindunginya di dunia terhadap adanya serangan hacker. Di film ini juga diceritakan sosok pencipta komik "Captain Zap", sekaligus seorang mantan hacker yang mampu mengubah jam "clock" pada sistem komputer yang disebut TNT computer. Captain zap tertangkap, dan dipenjara selama 18 bulan. Kemudian memilih untuk menjadi technical hacker setelah keluar dari penjara.
Di New York, beberapa dekade terakhir, kejahatan di dunia maya semakin marak. Hal ini membuat departemen of computer crime di NYPD berkembang pesat. Mereka menyimpan data-data yang berhubungan dengan kegiatan black hacking dalam beberapa hardisk. Cara itu dianggap paling aman karena hardisk tersebut tidak terkoneksi dengan komputer, sehingga tidak bisa dijebol hacker.
Dalam film ini juga dikenal istilah ethical hacker. Yaitu seorang hacker yang melakukan scanning pada system, kemudian merekomendasikan kerapuhan yang ada pada system tersebut ke clientnya, sehingga sang client mampu memperbaiki sistem komputernya, biasanya berupa database yang berisi data-data rahasia perusahaan. Salah seorang ethical hacker bernama Bryan dari team tiger mendemonstrasikan bagaimana seorang ethical hacker tidak hanya menggunakan komputernya untuk memperoleh informasi, tapi juga menggunakan cara klasik seperti berpura-pura kemudian menanyakan informasi tersebut kepada pihak yang terkait.
Bryan dan timnya membuka sebuah college hacking, melatih beberapa orang untuk menjadi hacker, dan diharapkan orang-orang tersebut mengerti bagaimana cara hacker bekerja sehingga mereka dapat mengantisipasinya.
Hacker dalam aksinya, mengklamufasekan lokasinya dengan membuat beberapa setpoint di beberapa tempat. Artinya jika seorang hacker berada di London dan dia ingin menyerang sebuah sistem di USA, maka ia tidak akan langsung menyerang USA. Namun dia akan membuat jalur misalnya dari London ke Afsel, kemudian Meksiko, baru ke USA. Hal seperti inilah yang membuat cyber crimne sulit untuk dilacak pelakunya.
Dalam film ini juga didiskusikan bagaimana rawannya sebuah wireless network, yang menarik di dalam film ini juga diceritakan bagaimana hacker-hacker china dapat membuat beberapa kekcacauan pada sebuah system network di Amerika dan Inggris dengan menggunakan Red Worms.